concert hall-aphs.worldnomads.com
Sebagian orang tentu mengira bahwa untuk membangun
sebuah bangunan dibutuhkan seorang arsitek dan seorang insinyur sipil saja. Namun
sepertinya belum banyak orang yang mengenal suatu ilmu yang mendampingi arsitek
dan insinyur sipil dalam membangun gedung-gedung yang ada yaitu fisika
bangunan. Seiring berkembangnya ilmu dan teknologi, kini para insinyur telah
menerapkan ilmu fisika bangunan untuk membuat bangunan yang lebih canggih. Lalu
apakah yang dimaksud dengan fisika bangunan ini sendiri? Mari kita bahas lebih
lanjut.
Fisika bangunan adalah sebuah ilmu yang
mempertimbangkan kondisi bangunan terkait dengan ilmu-ilmu fisika yang berada
di alam. Terdapat tiga dasar ilmu fisika yang mendasari fisika bangunan ini
yaitu akustik, pencahayaan, dan termal.
Akustik
Jika Anda mendengar kata akustik mungkin sebagian
besar yang muncul di benak Anda adalah gitar akustik ataupun pertunjukan musik
tanpa sound system. Di dalam istilah fisika bangunan akustik mengarah
pada kondisi suara, bunyi, dan apapun yang dapat dirasakan oleh indra
pendengaran kita. Penerapan akustik yang paling berkesan adalah dalam pembuatan
concert hall. Jika Anda menyadarinya, concert hall sebenarnya
tidak membutuhkan sound system dalam menjalankan konsernya. Jika ilmu
akustik diaplikasikan dengan tepat, maka seluruh penonton di concert hall
dapat mendengarkan musik dengan kualitas yang sangat baik tanpa ada sound
system elektrik.
Pencahayaan
Pernahkah Anda merasa nyaman ataupun tidak nyaman
ketika memasuki suatu ruangan dengan berbagai jenis pencahayaan dan lampu? Ilmu
pencahayaan mempelajari bagaimana cara membuat kondisi pencahayaan yang nyaman
sehingga kesan yang ditimbulkan tidak hanya hangat dan nyaman, tetapi juga
memiliki keindahan dan hemat energi.
Termal
Bagaimanakah kondisi kenyamanan termal? Jika Anda
berpikir hanya dengan menyalakan AC saja maka kondisi kenyamanan termal
tercapai maka Anda salah besar. Tubuh manusia tidak dirancang untuk merasakan
kenikmatan berdasarkan kondisi “dingin” saja. Perlu Anda ketahui bahwa untuk
mencapai kondisi termal yang baik diperlukan tekanan, kelembapan, dan ventilasi
udara yang baik. Kondisi inilah yang menjadi tujuan dari ilmu fisika bangunan
untuk mencapai kenyamanan termal.
Sayangnya, di Indonesia masih sedikit bangunan yang
mengaplikasikan ilmu dan teknologi fisika bangunan ini. Suatu saat jika Negara
kita semakin maju mungkin rumah Anda akan merasakan “kenyamanan” yang ditawarkan
oleh ilmu fisika bangunan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar