Pada zaman ini
pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan perkembangannya tidak seluas
pada perkembangan konsep-konsep fisika modern. Contoh-contoh pemikiran pada
zaman ini adalah :
A. MEKANIKA
KLASIK (MEKANIKA NEWTONIAN)
Mekanika klasik
menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel
demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh
hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh
pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju
perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".
Hukum-hukum gerak
Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap
suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka
acuan yang bergerak serba sama - tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas
Newtonian menyatakan, "Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu
kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain
yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama".
Konsep partikel bebas
diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi
dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya).
Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen)
posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat
tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat
homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan
dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami
perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat homogen.
B. ELEKTRODINAMIKA
KLASIK
Elekrodinamika, sesuai
dengan namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena akibat gerak elektron.
Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan. Kendati
elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik, hukum-hukum
elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori
Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet membahas
medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan
magnet . Kedua besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus.
Bagian ini tidak akan mengulas secara rinci teori medan elektromagnet sebab
dapat diperoleh dalam kuliah khusus tentang elektrodinamika. Hal yang perlu
dikemukakan di sini adalah bahwa menurut Maxwell, medan listrik dan magnet
memenuhi persamaan
(
|
Persamaan ini
mengungkapkan bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang dalam bentuk
gelombang dengan kecepatan tetap v.
Maxwell adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa gelombang EM pada
jangkauan frekuensi tertentu adalah gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian
memahami bahwa gelombang EM meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar
tampak (frekuensi berkisar 4000 A - 7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi
seperti Sinar-X.
Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki berbagai sifat yang
menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial. Akan tetapi
guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi, khususnya
difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak.
Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan gejala alam. Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti, elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak mampu menjelaskan bagaiman interaksi partikel ini dengan cahaya (radiasi).
C. TERMODINAMIKA
KLASIK
Thermodinamika adalah
cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas dan bentuk – bentuk energi
lainnya. Michael A Saad dalam bukunya menerangkan Thermodimika merupakan sains
aksiomatik yang berkenaan dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk
lainnya . energi dan materi sangat berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga
perpindahan energi akan menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.
Hukum pertama dari
termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya. Hukum
ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara kuantitatif dan tidak
membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya tidak ada kemungkinan
terjadinya proses dimana proses tersebut satu – satunya hasil dari perpindahan
bersih panas dari suatu tempat yang suhunya lebih rendah ke suatu tempat yang
suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang mengandung kebenaran eksperimental ini di
kenal dengan hukum kedua termodinamika.
Keterbatasan
termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem dari sudut
pandang makroskopik dan tidak membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk
membuat analisa termodinamika klasik kita perlu menguraikan keadaan suatu
sistem dengan perincian mengenai karakteristik – karakteristik keseluruhannya
seperti tekanan , volume dan temperature yang dapat diukur secara lansung dan
tidak menyangkut asumsi – asumsi mengenai struktur zat.
Termodinamika klasik
tidak memperhatikan perincian, perincian suatu proses tetapi membahas keadaan –
keadaan kesetimbangan. Dari sudut pandang termodinamika jumlah panas yang
dipindahkan selama suatu proses hanyalah sama dengan beda antara perubahan
energi sistem dan kerja yang dilaksanakan., jelaslah bahwa analisa ini tidak
memperhatikan mekanisme aliran panas maupun waktu yang diperlukan untuk
memindahkan panas tersebut.
Termodinamika
klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi, namun
termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah.
Kita mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi,
konveksi dan radiasi.
D. TEORI
RELATIVITAS UMUM
Einstein menyelesaikan
teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas umum menjelaskan bahwa
gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Menurut
Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik... Planet-planet bergerak
mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips karena matahari memiliki
kekuatan gravitasi yang amat besar. Tapi menurut Einstein, gravitasi tidak
dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi lebih sebagai kekuatan eksterior yang
merupakan konsekwensi dari ruang dan waktu atau ruang-waktu. Rangkaian
ruang-waktu empat-dimensi yang melengkung seringkali dilukiskan seperti sebuah
karet yang dimelarkan oleh benda bermasa—bintang, galaksi, dll. Benda bermassa
seperti matahari melengkungkan ruang-waktu di sekelilingnya dan planet-planet
bergerak di sepanjang jalur melengkungnya ruang-waktu. Einstein berkata:
“materi memberitahu ruang bagaimana cara melengkungkan/memelarkan dirinya;
ruang memberitahu materi cara bergerak”. Teori relativitas umum memprediksi
dengan tepat sampai pada tingkatan apakah sebuah sinar cahaya akan terbentang
saat ia lewat di dekat matahari. Kalau dipaksa menyimpulkan teori relativitas
umum dalam satu kalimat: Keberadaan ruang, waktu, dan gravitasi tidak
terpisahkan dari benda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar